Kamis, 08 Desember 2011

PAGUYUBAN ONCEK ONCEK SIAP TERBITKAN BUKU BUKU
PANDUAN HIDUP BAHAGIA DAN SEJAHTERA MENURUT BUDAYA JAWA

   Sungguh menarik kesimpulan pertemuan paguyuban Oncek Oncek Kawruh Sepoolo Klaten kali ini. Suatu keputusan berani hasil permufakatan para anggotanya untuk menerbitkan buku buku panduan hidup sederhana dan sejahtera menurut budaya Jawa.
Dalam pertemuan ke 5 ini masih melanjutkan pembicaraan tentang buku Makna Ungkapan Bahasa Jawa yang rencananya tengah di edit oleh DR Esti Ismawati salah seorang anggota paguyuban. Pembicaraan melanjutkan pembicaraan melengkapi jumlah ungkapan makna bahasa jawa yang telah di rangkam bvulan lalu dengan menambah materi dari Pak Margono.
Swementara itu ada tambahan naskah dari Ir Rio Darmanto yang bergelan KRAT Sastro Negoro dengan materi rangkuman ajaran Memayu Hayuning Urip, yaitu rangkaian kata kata mutiara yang telah dicetuskan oleh RMP Sosro Kartono yng penuh makna dan nasehat berdasar budaya Jawa. Tulisan Pak Rio ini menambah khasanah nasehat berbasis budaya Jawa yang apabila di unghkap kembali khususnya bagi generasi muda akan sangat besar manfaatnya. Ungkapan ungkapan itu akan menjadi sarana atau penunjang memberikan peljaran karakter bagi generasi muda. Dengan berbagai kata kata mutiara dan ungkapan ungkapan  dalam bahasa Jawa yang adi luhu8ng itu diharapkan akan dapat membekali generasi penerus membangun karakternya sesuai dengan budaya asal yang berbahasa ibu sehingga mudah untuk dimengerti dan difahami.
Dalam pembicaraan itu muncul semangat yang kuat untuk meletakkan budaya Jawa khususnya di Kabupaten Klaten sebagai salah satu wilayah yang berdekatan dengan pusat budaya Jawa Tengah yaitu Surakarta dan Yogyakarta sebagai sarana pembangunan karakter sebagaimana di ajarkan oleh pendahulu bangsa seperti Ki Hajar Dewantara, Ki Ageng Suryomentaram dan RMP Sosro Kartono.
Mutiara kata,  peribahasa serta ungkapan ungkapan nasehat berbahasa jawa yang dimaknai dengan bahasa Indonesia akan menjadi alat yang sederhana tetapi bermanfaat agar generasi muda tidak menjadiu “ Jawan “ atau kehilangan jawanya. Hal ini sejalan dengan kmondisi yang nyata di kalangan masyarakat kita. Tidak hanya di pulau Jawa saja tetapi hampir di seluruh Indonesia. Masyarakat sekarang ini mudah sekali kecewa, marah, sakit hati, anarkhis dan seterusnya. Ini menunjukkan bahwa generasi muda bangsa Indonesia ini tengah bergeser nilai budayanya dari budaya yang halus lembut serta penuh sopan santun menjadi budaya yang keras, penuh caci maki dan tindakan kejam kalau tidak dapat disebut bengis.
Kondisi ini muncul karena berbagai sebab bisa karena kondisi yang dilandasi orientasi materialistik yang meninggalkan kultur budaya. Lebih mngutamakan logika daripada hati nurani sehingga banyak masalah yang di selesaikan dengan nafsu amarah yang meluap daripada dibicarakan dengan santun dengan ungkapan “ omno rembug dirembug “ sebagaimana diamanatkan dalam dasar Negara Pancasila yaitu Musyawarah menuju mufakat yang telah diajarkan oleh para Founding Father Bangsa Indonesia.
Demikian mendasarnya dan pentingnya pembangunan karakter bagi gebnerasi penerus inilah yang mendorong para anggota paguyuban bersepakat untuk menerbitkan banyak buku tentang ajaran ajaran nenek moyang yang menanamkan kultur budaya asli Indonesia seperti ajaran RMP Sosro Kartono dengan Catur Murtinya atau ajaran Ki Ageng Suryomentaram salah seorang pendiri Taman Siswo bersama sama Ki Hajar Dewantara yang terkenal dengan “Kawruh Jiwa” yang lebih menanamkan filosofi asli Nusantara. Ajaran yang terkenal dari Ki Ageng Suryomentaram yang juga dikenal dengan sebutan Ki Gede Bringin ini dikagumi oleh para ahli filsuf dunia salah sati diantaranya seorang filsuf Pertancis yang ikut menyebarkan filosofi asli Indonesia dari Jawa ini. Yang terkenal dari salah satu kawruh belaiau adalah kawruh “ Mulur – Mungkred “ yang mengisahkan bahwa manusia itu tidak pernah puas. Kalau menginginkan sesuatu pasti akan bertambah tambah misal ingin memiliki baju baru tetapi jika melihat oreang lain memiliki tutup kepala bagus maka ia ingin memilki topi baru. Kepngin punya sepeda, suatu kali susah karena sebenarnya ia ingin memiliki mobil demikian seterusnya selalu mulur tau berkembang keinginannya terkadang berakibat tidak menimbang kemampuan diri yang seterusnya menjadikan ma petaka atau kesusahan. Demikian pula keinginan yang menurun misalnya ingin punya rumah bertingkat tetapoi karena tidak memiliki daya dicukupkan memiliki rumAH sederhana tetapi asal bisa digunakan berteduh. Atau ingin istri yabng cantik, kaya dan dari keturunan luhur, tetapi tidak kesampaian hanya dicukupkan beristri tidak cantik asal sehat dan seterusnya yang demikian inilah yang disebut “mungkred “ atau menyusut. Jadi Intinya manusia itu tidak pernah puas, susah – senang – susah senang dan seterusnya.
Untuk mengatssi hal tersebut oleh Ki Ageng Surtomentaramdiajarkan agar manusia dapat menguasai diri dengan sebaik baiknya.

M e d I t a s i
Disamping melanjutkan pembicaraan tentang Makna Ungkapan Jawa dan niat menerbitkan buku buku nasehat berbasis budaya jawa pada kesempatan malam pertemuan ke 5 itu juga dibicarakan serta dipraktekkan latihan meditasi.
Menurut Pak Ir. Tugiman,meditasi ini banyak berguna bagi para anggota masayarakat khususnya bagi peserta paguyuban, karena dengan meditasi ini dapat dilatih pengendalian diri baik mengendalikan diri terhadap kesehatan, amarah, nafsu ataupun dapat pula dapat untuk mengatasi laju detak jantung sehingga dapat menghindarkan diri dari penyakit jantung akibat detaknya yang cepat dan keras.
Di awal pembicaraan dilangsungkan pelatihan sederhanas mengatur nafas terlebih dahulu karena pada dasarnya meditasi adalah mengendalikan aliran nafas sehalus dan selambat mungkin manusia bernafas. Nafas yang halus dan lambat akan menghemat energi jantung, selain juga hgemat energi O2. Pengaturan nafas pada dasarnya adalah menarik O2 agar dapat digunbakan sehemat mungkin sehingga menimbulkan reaksi organ tubuh yang kekurangan O2 atau disebuty sebagai kondisi unaerobik yang mampu menjadikan sel tubuh tahan gangguan disamping hemat energi O2.
Awal pelatihan di latih dengan duduk seperti tasyahud ( duduk diantara dua sujud dalam islam ) tetapi kedua ujung jempol kaki dipertemukan satu dengan yang lain. Posisi  duduk ini memudahkan kita melatih keteraturan menarik dan mengeluarkan nafas tetapi juga akan menimbulkan sirkulasi energi elektrostatik tubuh melalui dua ujung jempol kaki yang dipertemukan setelah ujung tulang ekor kita menarik energi dari bum.
Menarik nafas dilakukan setelah mengosongkan perut, setelah hitungan ke enam kemudian nafas ditahan dengan menekan titik inti energi yang terletak dua jari dibawah pusar dengan 3 hitungan, kemudian melepas nafas dengan 6 hitungan sehiungga p[erut kosong kembali. Cara bernafas demikian ini menurut Pak Ir. Tugiman selaku narasumber disebut sebagai pernafasan perut. Menurut beliau tidak hanya pernafasan perut tetapi masih ada cara pernafasan lainnya bahkan ada cara pernafasan melalui dubur.
Setelah pelatihan olah nafas dengan dihitung, peserta kemudian diminta untuk tidak menghitung tetapi masih melakukan pernafasan perut yang sama. Setelah pelatihan ini berjalan kurang lebih 10 menit dilanjutkan dengan praktek meditasi selama 10 menit. Caranya adalah dengan melakukan proses pernafasan perut tetapi dengan sikap duduk bersila seperti biasa, dengan kedua telapak tangan membuka ke atas seperti orang meminta, mata terpejam tetapi tidak dipaksakan, kemudian pikiran dikosongkan. Setelah berjalan bebeapa hitungan peserta diminta menjalan proses pernafasan perut tanpa hitungan dengan mengendurkan seluruh anggota badan serta mengosongkan pikiran. Pengenduran otot tubuh dimulai dari ujung kepala ke pangkal leher, kemudian tahap berikut mengendurkan anggota tubuh dari pangkal leher ke ujung jari, dari ujung leher ke pangkal opaha, dari pangfkal paha ke ujung jari kaki demikian berlanjut dan bertahap sehingga akan menimnbulkan rasa tenang luar biasa bahkan apabila ada rasa kantyuk dilepas atau biarkan saja tertidur., inilah tingkatan ketengan luar biasa tercapai dan tahapan selanjutnya akan dilanjutkan pada pelatihan berikutnya.Pada akhir pelatihan dilakukan demo pembersihan aura kepada peserta pelatihan oleh Pak Ir. Tugiman.
diposting oleh wibowo ari subagio

3 komentar:

  1. Malam pak Ari,
    Ini aku dah partisipasi
    Moga-moga bisa menambah warna blog kita OOKS yang
    kita uri-uri hingga nanti.
    Ok,sampai jumpa di darat pak Ari,
    Wass.wr.wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

      KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


      KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


      Hapus
  2. Budaya Keberaksaraan Kita Masih Tertinggal.
    Mengamati isi Blog OOKS beberapa hari ini dapat saya simpulkan bahwa budaya keberaksaraan kita (budaya tulis-menulis kita) masih tertinggal jauh. Jarak antara stimulus dan respon masih lambat. Ini wajar, karena budaya kita yang masih unggul hingga saat ini adalah budaya lisan. Padahal kita tahu bahwa budaya kelisanan akan cepat hilang tanpa bekas. Beda dengan tulisan.

    BalasHapus