Menyimak berbagai pemberitaan media koran, televisi maupun internet serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing masing iondiviudu maupun masyarakat, sementara dapat dikemukakan dalam tulisan ini bahwa dalam era globalisasi yang ditengarai dengan segala sesuatu yang senantiasa mengalami perubahan terus menerus yang cenderung sangat cepat dan dahsyat, karena perubahan itu tidak pernah dapat diikuti oleh individu maupun masyarakat yang sudah ikut terlibat lebih lebih mereka yang tidak pernah terlibat atau yang tidak mau melibatkan diri dalam arus perubahan.
Dalam hal ini penulis mencontohkan dirinya sendiri yang terbatas, kadang kadang membuka (browsing) internet,
menikuti pemberitaan atau acara televisi dan membaca Koran serta sekedar membaca buku buku dari perpustakaan Pemda,merasakan sangat ketinggalan dalam ikut mengiringi perubahan yang etrus menerus terjadi secara cepat dan dahsyat. Apalagi dalam menyimak perubahan yang terus menyeluruh yang menyangkut hampir dio semua aspek dan sektor kehidupan. Apabila dicermati lebih mendalam perubahan perubahan ini sudah sampai pada deteil deteil subyek yang sedang atau dalam proses perubahan atau dengan karta lain adanya perubahan itu sudah sedemikian luas dan mendalam, didalam mempengaruhi sendi sendi kehidupan.
Perubahan yang luar biasa dimaksud berdampak bergesernya dan mungkin terus menggeser kehidupan individu dan masyarakat, yang mau tidak mau tidak bisa menghindarkan diri dari arus perubahan yang cepat dan dahsyat dalam era gklobalisasi."Dulu"perubahan sudah terjadi,m tetapi dengan ritme(irama) yang perlamn sehingga orang masih bisa menyaring atau mempertimbangkan baik buruknya pengaruh yang ditimbulkan, melalui berbagai upaya kebijakan pencegahan, contoh keluarga besar penulis dari pamiong dan pegawai yang hidup sederhana cenderung statis, narimo sak anane(menerima apa adanya)perubahan berlangsung secara alami sebagaimana pendahulu pendahulunya,. "Kini" semuanya tanpa kecuali harus berubah menjadi dinamis dan lebih dinamis bila tidak mau tergila oleh perubahan dan bagi yang terlanjur kurang dinamis harus berusaha de yang pewrubahannya dahsyat dengan segala kemampuannya melakukan penyesuain penyesuaian.Bagi generasi remaja dan dewasa yang berpangku tangan pasti akan tergilas arus perubahan oleh karena itu mereka mau tidak mau harus mengupayakan dengan lompatan lompatan strategis untuk bisa menguiringi perubahan, dimana DULU cepatnya perubahan sekarang ini belum pernah terpikirkan oleh para pemimpin, guru, ulama, tokoh terkemuka dan orang tua.
Melalui media massa dapat dikenali perubahan dahsyat terjadi antara lain:
BIDANG EKONOMI dulu perekonomian dan perdagangan maju dinegara negara Barat dalam hal ini di Eropa dan Amerika, sedang negara negara Timur boleh dikatakan perubahannya lambat malahan tertinggal, namun kini negera negara Timur telah bangkit dan menyamai atau bahkan melebihi kemajuan ekonomi Barat.
BIDANG IPTEK perubahannya dahsyat terjadi di negara negara Barat dan Timur seolah oleh dulu tidak mungkin Tau masih perrlu wakjtu ternyata kini telah terwujud dan telah mengalami loncatan loncatan perubahan diluar dugaan pemakainya
BIDANG PENDIDIKAN Di Indone4sia kini sedang diupayakan untuk mengejak ketertinggalan untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dlam mengantisipasi perubahan perubahan dalam era globalisasi. Dengan pendidikan yang baik,baik pengajarnya, kurikulumnya d3ngan delapan belas karakter pendidikan diharapkan dapat mengiringi perubahan perubahan di segala arah dan bidang yang sudah sangat kompetitif. Apa yang sudah ditempuh mungkin sudah baik sayang masih banyak orang orang yang berkompeten di bidang pendidikan beljm sepenuhnya ikut terpacu mengiringi kecepatan perubahan. Sebenarnya kinu pendidikan sangat memegang peran penting didalam kehidupan berbangsa, berbangsa dan bernegara.Hanya dengan pendidikan yang berkualitas bangsa dan negara ini akan maju dan sejajar dengan negara negara lain dalam mengarungi perubahan perubahan yang cepat ini.( BERSAMBUNG )
DISUSUN OLEH DRS GATOT LELONO disajikan dalam diskusi Paguyuban Oncek Oncek Kawruh Sapolo tanggal 29 Agustus 2012.
Jumat, 31 Agustus 2012
Minggu, 27 Mei 2012
DULU DAN KINI
Terkenalnya masyarakat Indonesia pada umumnya dan khususnya orang Jawa,terkesan lemahlembut budi bahasanya,berkepribadian luhur,berkebudayaan adi luhung kini tinggal secuil nostalgia bagi sedikit orang yang masih mendamlabakan hidup dalam suasana aman,tentram dalam suasana persaudaraan yangsakiyegsaekoproyo, dalam lingkungan yang asri,suburmakmur,tukul ingkang tinandur dan seterusnya
Jikalau kini setiap hari yang di dengungkan hak asasi yang menuju kebebasan moral yang didorong oleh kehendak pencarian untuk memnuhi hak pribadi disisi lain hendaknya harus ada yang setiap hari mengingatkan hak asasi itu bukan berlandaskan kebebasan,kemerdekaan`pribadi tanpa tujuan,tetapi hasrus berlandaskan moral,peraturan dan hokum,. Hal ini dulu dilakukan oleh suatu kebajikan yang berupa sopan santun,pengendalian diri,kejujuran,welas asih, kemurahan hati dan budi pekerti luhur.
Jaminan komnstitusional untuk kebebasan berbicara,berkempul,berserikat,beragama,kesetaraan gender,kesetaraan pendidikan,kesetaraan berusaha dan lain .lain,sebagai manifestasi dsri suatu hak telah diteteapkan oleh hukum dari berbagai undang-undang, dari kata lain hak hak tersebut tidak dapat dijungkir balikan yang salah menjadi benar yang benar menjadi salah. Namun banyak yang menginginkan hak menjadi hal paling diinginkan untuk dimiliki, baik oleh mereka yang memahami peraturan dan hokum maupun yang sama sekali tidak tahu peraturan hokum maupun yang samasekali tidak tahu peraturan hokum,mungkin seperti yang terjadi kini,telah berjangkir disemua tingkatan elemen masyarakat.
Dulu diperbandingkan kini, peraturan dan hokum ada dalam masyarakat, dan masyarakat masih mencoba untuk memegang kekang kendali terhadap apa yang dinilai salah, tidak wajar,melanggar norma,melanggar adat dan sebagainya. Kini dalam masyarakat sudah kehilangan cita citanya dan dengan cepat mengalami kemunduran menjadi kekuasaan kelompok,contoh banyaknya peristiwa peristiwa amuk massa, tawuran antar desa,antarkelompok berebut uang kricik,ormas menentang atau melarang sesuatu yang belum tentu salah,yang menurut diluar kelompoknya benar, tetapi selalu seolaholah kelompok ini yabng benar sendiri.
Kini terlihat juga birokrat cerdas dan cekatan yang dipercaya dan mampu melaksanakan tugas apa saja yang ditugaskan kepadanya,anehnya mereka tidak terlihat menunjukan rasa bersalah apalagi menyesal saat keliru atau malah sudah menyengsarakan rakyat, beliau terlihat begitu apa adanya dalam menuturkan kejadiannya tanpa pertimbangan pertimbangan moral sedikitpun,kini menjadikan kejahatan tampak biasa,lumrah dan rutin, sert banyak diperbuat oleh yang lain. Yang terasa seolah olah kebenaran yang ada kini hanyatinggal sendirian, tidak berkwan, yang terbayang kekerasan, kejahatan menjadi wajar dan biasa..
Jika dulu perbuatan kekerasan,mencuri, merampok, korupsi dianggap buruk,keji, sekarang dikatakan ”wis jamane” karena apa-apa sulit dan mahal. Pelecehan seksual, perkosaan yang dulu buruk, tak bermoral, sekarang hanya dianggap perilaku social yang tidak normal. Sebagai mana dapat ditemui didalam pemberitaan, mana yang benar dan salah,m baik dan buruk, dihubungkan seluruhnya kedalam kepentingan diri pribadi dan kelomoknya serta bubungan bisnis. Swemua stasiun TV menyiarkan dan anehnya diulanh ulang sampai beberapa hari dan anehnya lagi ada lembaga yang menangani seolah tidak berfungsi.
Apakah hal-hal tersebut diatas merupakan salah satu sisi akibat pengaruh modernisasi yang menjadikan orang mwengalihkan focus pada kepentingan,sehingga mengabaikan moral dan bersikap `permisiv atau serba boleh sesuai kebebasan hak yang diperjuangkannay. Penulis menandai sebagai menggantikan moral dengan material, mungkin juga yang illahiah dengan manusiawi, kebenaran dengan intuisi serta keyakinan dengan teknologi. Dengan demikian keduniawian telah membuat suatu hal yang salah secara moral menjadi sesuatu yang masuk akal dan menjadikan suatu kesalahan nampak menjadi benar dan wajar.
Sementara banyak orang khususnya generasi muda menyambut dengan suka cita atas berkat modernitas, berupa penikmatan kmampua dari hasil teknologi berupa alat yang digenggam dan dijinjing, bias menghubungkan dengan stiap orang dimana saja dalam waktu sekejap saling mengabarkan dengan gambar secara tajam beserta warna warni yang cerah, juga dapat diperintahn mentransfer data dan keuanganb antar bank dan antar rekening serta dapat merekam apa saja termasuk didalamnya untuk internet serta kemampuan kemampuan lain.
Namun sudah mulai banyak yang masih bermoral mulai mengkhawatirkan bahanya kemampuan alat alat tersebut, disampuing karena harganya yang relative murah dan semakin luas yang menggunakan baik usia muda atau bahkan sudah uzur, bagi yang sudah terbentuk karakternya akan mudah menyaring mana yang baik dan mana yang buruk, tetapi bagi yang moralnya mudah goyah akan semakin tidak memahami dirinya sendiri, hidup tanpa tujuan tanpa cita cita, semuanya asal cocok menjadi benar dan wajar.
Dulu difahami bahwa essensi kebudayaan merupakan hasil interaksi terus menerus dari kebudayaan lain dalam lingkungan dan atau yang telah ada sebelumnya, sehingga hasil karya kebudayaan, individu masyarakat, bangsa menemukan bentuk dan cirri kekhasannya. Kini dalam era modernitas yang lebih mengedepankan citra, maka hasil karya kebudayaan yang baik dan adiluhung tidak memiliki manfaat yang besar dan nilai tambah apa apa. Terlwebih lebih yang ingin nguri uri tidak dapat menjadi penyatu menunjukkan nilai promosi dalam mengiringi kemauan warganya, maka kebudayaan itu akan basi dan matgi dengan sendirinya. Dulu tradisi merti dusun, ruwahan, nyadran dan lainnya dapat menjadi penyatu warga dalammengarungi hidup bermasyarakat. SAdat tradisi yang digelar merupakan perekat kebersamaan masyarakat, kini masyarakat terceraiberai oleh aktivitas kesibukan dan pola hidup yang modern yang cenderung lu lu gua gua. Dulu masyarakat bergotongroyong bahu membahu mewujudkan sesuatui untukkepentingan bersama, sebagai suatu nilai yang dinilai effektif dan berdaya guna, sekarang bergotong royong menjadi suatu kerja yang tidak effwktif dan effisien.
Meskipun penulis sadar sepenuhnya bahwa perkembangan peradaban zaman tidak dapat dilawan tetapi warga yang entah kapasitasnya sebagai apa, yang masih bersedia melestarikan tradisi adapt istiadat mohon jangan dicela, tetapi justru di apresiasi agar yang nguri uri kebudayaan tidak semakin surut. Mari rasa menghargai sendiri dihargai dan dinilai sebagai orang yang masih memiliki rasa “handarbeni” masa lalu yang adi luhung.
Kebutuhan dan permahaman diri sebenarnya merupakan bagian yang pasti dari pengalaman kehidupan manusia, tetapi berkat modernitas mengakibatkan semua model model pemahaman lama ( dulu ) telah mulai terkikis dan tersingkir oleh model model baru diantaranya ditengarai dibebani aspek aspek kasar, keras, radikal, ekstrim, yang secara sadar tidak sadar telah merasuki banyak orang dalam kepentingan yang kompleks.
Dorongan keinginan keleluasaan akan kebebasan dalam era mnodernitas telah mengubah nilai nilai adapt tradisi yang ada dalam masyarakat, telah mengubah nilai nilai adapt adapt tradisi yang ada dalam masyarakat telah berubah menjadi nilai reklativisme dank arena gesekan gesekan yang terus menerus setiap saat dalam kurun waktu yang relative lama, lebih terasa dalam era reformasi ini telah mengosongkan moral masyarakat, kata kata bijak sudah tidak digubris, nilai dipisahkan dari karakter alami masyarakat. Perilaku menjadi tanpa poerasaan dan rupa rupanya hal ini yang dialami oleh sebagian masyarakat. Perilaku menjadi tanpa perasaan dan rupa rupanya hal ini yang dialami oleh sebagian masyarakat sehingga karakter masyarakat dan perilaku moralnya terkikis. Inilah gambar yang terjadi dari pemberitaan sehari hari dari media massa elektronik, Koran yang penulis rasakan, mudah mudahan penulis keliru dalam menuangkan perasaan ini.
Pengendalian sikap pribadi dan penguasaan diri adalah suatu yang sangat penting untuk dimiliki dan diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan dalam pergaulan masyarakat, mungkin sebagai suatu cara untuk sekedar angan angan dalam mempertahankan predikat bangsa yang santun dan lemah lembut dan bebas aktif dalam kehidupan bangsa bangsa di dunia.
di post oleh Gatot Lelono
disarikan dari berbagai media
di post oleh Gatot Lelono
disarikan dari berbagai media
Selasa, 07 Februari 2012
HIDUP SEHAT MENURUT HUKUM ALAM
Sekarang ini jumlah orang yang
menderita sakit terus meningkat, seolah-olah praktik dokter, klinik pengobatan
serta rumah sakit yang tersedia, selalu saja dipenuhi oleh orang yang ingin
mendapat pertolongan karena merasa sakit
sampai yang kesakitan. Meski telah
diimbangi oleh kemajuan ilmu pengobatan dan obat-obatan, mengapa hal itu masih
saja terjadi, perlu dirunut apakah
manusia sekarang hidup semau-maunya sendiri tidak menurut hukum alam ?
Secara umum manusia telah
mengetahui ilmu hayat dan ilmu kesehatan, dimana penyakit bawaan diturunkan
oleh moyangnya dan penyakit menular disebabkan oleh bakteri dan virus, serta
penyakit lainnya disebabkan olah factor situasional. Disisi lain karena
keserakahannya menjadi lengah atau tidak menyadari bahwa yang menyebabkan
timbulnya penyekit karena lingkungan hidupnya, kebiasaan hidupnya dan pola
makannya, dengan menjadikan tubuhnya menjadi sarang penyakit dari bakteri dan virus. Perkembangan
ilmu kedokteran modern didasari pemikiran untuk mengobati penyakit dan atau
menyembuhkan penderita. Disisi lain ilmu pengobatan yang benar didasari
pemikiran untuk menjaga kesehatan atau jangan sampai menderita sakit.
Sekarang sudah waktunya merubah lingkungan hidup, kebiasaan hidup dan
pola hidup masing-masing menjadi yang lebih sehat, serta perubahan pemikiran
untuk menjalani hidup alami tanpa menderita sakit. Perlu adanya penelusuran
bagaimana sebaiknya nenjaga tubuh tetap sehat dan bugar.
Para ilmuwan telah membagi
menurut makannannya, binatang bertulang belakang menjadi tiga kelompok besar yaitu kelompok pemakan daging, kelompok
pemakan rumput dan daun-daunan serta kelompok pemakan biji-bijian dan
buah-buahan. Suatu pertanyaan dikelompok mana manusia paling cocok berada ?
Kelompok pemakan daging adalah
binatang buas, seperti harimau, singa, kucing, serigala, anjing dan
lain-lainnya, dengan karakteristik system pencernaannya pendek dan sederhana (
dengan panjang usus tiga kali tubuh ), bergigi tajam tidak bergeraham, kelenjar
ludah kecil dan bersifat asam, berkuku tajam, kulit tidak berpori-pori,
berkeringat melalui lidah.
Kelompok pemakan rumput dan
daun-daunan, termasuk didalamnya sapi, kerbau, kuda, sebra, jerapah, domba,
gajah, dan laini-lainnya, binatang ini hidup dengan memakan rumput, perdu dan
daun-daunan, dan tumbuh-tumbuhan yang berserat kasar dalam jumlah banyak. Alat
penecernakannya dimulai dari mulut dengan gigi depan tidak tajam dan
bergeraham, pada saat menguyah kelenjar ludah mengeluarkan ludah bersifat
alkali, system percernakan 10 kali panjang tubuh, berkuku tidak tajam, berkeringat
melalui pori-pori kulit.
Kelompok pemakan biji-bijian dan
buah-buahan, binatang ini semula berkaki empat yang kemudian berevolusi menjadi
berkaki dua yaitu gorilla dan sejenisnya, yang dekat sekali dengan moyangnya
nenek moyang manusia, dengan ciri-ciri gigi depan tidak tajam dan bergeraham,
kelenjar ludah berkembang sempurna untuk pencernaan awal dan bersifat alkali,
panjang pencernakan dua belas kali tubuh, tidak berkuku tajam, berkeringat
melalui pori-pori kulit.
Moyangnya nenek moyang ini pada
zaman es akhir lebih kurang 1,5 s/d 1 juta tahun yang lalu, mengalami kesulitan
dalam mendapatkan makanan biji-bijian dan buah-buahan, mereka dalam
mempertahankan hidupnya terpaksa makan daun-daunan dan daging binatang, mungkin
karena kebiasaan atau rasa nikmat, maka makanan dimaksud dilanjutkan sampai
sekarang.
Manusia jelas sekali bukan pemakan daging, bila dilihat dari segi fisiologi
- anatomi dansistem pencer- nakannya, serta insting dasarnya bukan
sebagai pemakan daging, Dan sepanjang yang penulis ketahui pada saat makan
daging tidak seperti binatang waktu
makan daging, tetapi dengan membakarnya lebih dahulu, merebus, menggoreng dengan
menyembunyikan bentuk asli daging dengan
bumbu-bumbu sehingga bentuk dan aroma asli daging tidak terlihat.
Gigi sebagai cermin jenis makanan
apa yang dimakan oleh setiap spesies. Gigi pemakan daging semua tajam dan
runcing berguna untuk mencabik-cabik daging, sebaliknya pemakan rumput, daun
dan biji- bijian memiliki gigi depan berbentuk kotak dan tidak runcing, cocok
untuk menggigit tumbuh-tumbuhan dan biji-bijian.
Manusia
memiliki 32 gigi, dengan pembagian dua pasang gigi seri atas bawah, satu pasang
taring atas bawah, serta lima pasang gerahan atas bawah. Dengan susunan gigi
tersebut perbandingannya menjadi satu
taring untuk mencabik daging dan tujuh gigi untuk menguyah makanan nabati, bila
dihitung muncul rasio makanan yang ideal bagi manusia berupa 12,50% jenis makanan hewanni dan
87,50% jenis makanan nabati. Bercernin dari gigi terjawablah manusia sebagai
maklhuk pamakan segala dengan perbandingan proporsionalnya seperti tersebut
diatas.
Dalam pelajaran ilmu hayat
sewaktu SR / SD dahulu selalu diingatkan
kalau menguyah makanan minimal sebanyak 32 kali, dan untuk makanan yang
keras dikunyah lebih banyak lagi, belum lama ini baru penulis sadari bahwa
menguyah lebih dari 32 kali suatu hal yang benar dan baik, karena pada saat
menguyah secara otomatis keluar ludah yang bersifat alkali dan mangandung
enzyme pthyalin untuk pencernakan awal dan supaya makanan menjadi halus sebelum
ditelan. Mulai saat dikunyah dan
seterusnya selalu disertai oleh enzyme-enzym yang diper- lukan sesuai fungsi
masing-masing enzyme, yang menurut para akhli ada sekitar 5000 jenis enzyme
yang bekerja dalam tubuh, yang dibagi dua kategori yaitu enzyme yang dibuat
dalam tubuh dan enzyme yang diperoleh dari luar tubuh dari makanan yang
dimakan. Perlu diigat ada sekitar 3000 jenis enzyme yang dibuat oleh
bakteri-bakteri usus untuk menjadikan makanan yang dimakan bermanfaat untuk
tubuh. Untuk menjadikan alat kelengkapan pencernakan selalu konduksif bagi
bakteri pembuat enzyme aktif, perlu selalu dijaga bahan-bahan makanan yang
dimakan dalam porsi yang proporsional dan utamanya bahan-bahan nabati
segar,sehat, bersih yang masih mengandung banyak enzyme dan vitamin.
Perlu perhatian atas makanan yang
dimakan dari bahan nabati alami, serta
proses pengolahannya harus bersih
dan sehat, sesuai sifat enzyme dan
vitamin yang dikandung ( tidak direbus lama atau sampai mendidih ) karena
kebanyakan enzyme dan vitamin rusak pada suhu 80 derajat. Namun apabila
pengolahannya kurang bersih dan baik akan mengganggu metabolisme tubuh dan akan
menimbulkan berbagai gangguan dan penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau
virus, serta penyakit dari dalam tubuh sendiri, misalnya mulas, diare, pegal linu,
asam urat, kolesterol, lever, diabetes,ginjal dan lain-lain.
Rangkaian organ tubuh yang
melaksanakan fungsi pencernakan ( kecuali mulut ) mempunyai irama biologi
dengan jam kerja yang tetap dan sistematis yang dibagi dalam tiga siklus dalam
24 jam per hari. Meskipun pada saat-saat tertentu tetap berkerja aktif diluar
jam dimaksud, tetapi tidak seaktif irama biologisnya, dan bila aktivitas salah
satu siklus ada hambatan (misal harus aktif diluar jam siklus ) akan menghambat
proses siklus berikutnya. Adapun jam
aktif ketiga siklus yang terjadi dalam tubuh adalah sebagai berikut:
1.SIKLUS PENCERNAKAN terjadi antara pukul
12.00 s/d 20.00, kisaran waktu
tersebut saat tepat untuk makan makanan padat atau berat. Menjelang tidur malam lambung tidak boleh penuh
dengan makanan, utama nya makanan padat atau berat. Disarankan dua s/d tiga jam
sudah tidak makan dan minum satu jam sebelum berangkat tidur.
2.SIKLUS PENYERAPAN terjadi antara
pukul 20.00 s/d 04.00, ketika tidur atau otak dalam istirahat
total yang bila diukur mencapai
gelombang alpha, pada saat ini organ tubuh yang berfungsa menyerap dan
ngedarkan vitamin dan sari-sari makanan bekerja lebih aktif. Kurang tidur atau tidak tidur atau sudah larut malam
masih makan makanan padat atau berat akan mengganggu aktivitas siklus
penyerapan dan memboroskan energi ( biasanya pagi harinya terasa loyo ).
3. SIKLUS PEMBUANGAN terjadi pada pukul
04.00 s/d 12.00, pada antara
waktu tersebut secara intensif tubuh mulai melakukan pembuangan dari sisa-sisa makanan yang tidak terserap
dan juga sisa-sisa proses kimiawi, saat ini paling banyak diperlukan energi.
Selama siklus pembuangan ini sebaikya
tidak makan makanan yang padat atau berat , karena akan memboroskan energi dan
memperlambat proses penyerapan dan
pencernakan yang berpengaruh pada proses pembuangan.
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian dan atau dicoba misalnya dalam
proses siklus pembuangan belum buang air
besar, meskipun proses pembuangan sudah terjadi melalui keluarnya keringat dan
air seni karena kegiatan rutin pekerjaan dan olah raga, sebaiknya tidak makan
makanan padat tetapi makan buah-buahan, yang akan bisa merangsang lebih aktif
lagi proses pembuangan. Apabila ketiga siklus tersebut diatas prosesnya tepat
waktu akan terasa tubuh ini lebih sehat dan bugar.
Menjaga saluran pencernakan dalam
siklus irama biologisnya, akan menghasilkan enzyme dan vitamin yang diperlukan
oleh semua organ tubuh ,yang menjadikan tersedianya energi tubuh yang cukup
untuk menopang aktivitas harian dan
nejaga tubuh tetap sehat dan bugar, yang merupakan jalan pintas dalam upaya
meningkatkan hidup sehat menurut hukum alam.
Pustaka : 1. Ali Iskandar, 2006,
Mengatasi gangguan pada pencernakan denha ramuan tradisional, Tangerang, Pt. Agro Media
Pustaka. 2. D’Hiru, 2007, Iridologi
mendeteksi penyakit hanya dengan mengintip mata, Jakarta, Pt. Gramedia Pustaka
Utama. 3. Shinya Hiromi, MD. 2010,
TheMiracle of Enzyme self healing program meningkatkan daya tahan
tubuth memicu regenerasi sel, Bandung, Penerbit Qanita.
Disajikan dalam diskusi Paguyuban Oncek-oncek Kawruh Sapolo, oleh Gatot
Lelono.
Rabu, 04 Januari 2012
KUNJUNGAN PAGUYUBAN ONCEK ONCEK PADA OBYEK SEJARAH DI KAB KLATEN
Sebuah desa yang jauh
dari keramaian kota dan berada di perbukitan kaki gunung Merapi ternyata
menyimpan kisah perjuangan mempertahankan kemerdekaan republik Indonesia pada
tahun 1949 ketika Negara republik Indonesia baru saja dipriklamirkan dan ibu
kota mengalami perpindahan ke Yogyakarta, fihak penjajah belandfa kembali ingin
menduduki wilayah Indonesia dengan menyerang kota yogyakarta sebagai ibu kota
republic ini.
Pertempuran demi pertempuran berjalan dengan
sengitnya antara TNI dan para gerilyawan melawan penjeajah kolonial Belanda. Tetapi
apakah generasi sekarang ini mengetahui dan peduli bahwa pertempuran
mempertahakan kemerdekaan itu dikendalikan dari sebuah desa yang bernama
Kepurun. Mengapa desa ini diberi nama Kepurun ada sebuah ceritera yang
diuangkapkan oleh Triwidodo Kepala Desa Ke0purun kala pertempuran antara
Prajurit Pangeran Diponegoro yang melakukan perjuangan melawan penjajah Kompeni
Belanda dengan semangat yang lemah sampailah pelariannya sampai ke sebuah desa
di kaki gunung Merapi.Di sana terdapat sebuah sendang (sumber air) di desa
tersebut yanbg airnya selalu mengalir sepanbjang musim. Bahkan ketika erupsi Merapi
tahun 2010 yang lalu hingga sekarang, sumber air itu justru menunjukkan
peninghkatan debit airnya. Pada saat para prajuritnya sedang bersitirahat
itulah Pangeran Diponegoro meminta seluruh prajuritnya untuk membasuh badannya
dengan airt sendang yang jernih dan dingin. Setelah membasuh badan itulah
kemudian dicanya oleh Pangeran Dipionegoro nyang dalam bahasa jawa sekarang
kuranglebih ”opseduluh sedulur isih gelem berjuang perang karo Londo?” yang
dalam bahasa Inbdonesia sebagaimana dikutip dari cerita Pak Kepala Desa Kepurun
”apakah saudara saudara masih bersedia nmelanjutkan poerjuangan melawan
Belanda?” maka semua pengikut Pangeran Diponegoro itu menjawab Purun atau Mau
dan bersedia melanjutkan perjuangan. Dengan demikian maka bangkitlah semangat me4reka
untuk melanjutkan seperti ayam jago yang hampir kalah bertarung tetapi kemudian
dimandikan dengan air menjadi segar dan bersemangat kembali. Maka dari
periustiwa itulah kemudian desa itu di berinama Kepurun dan sendang yang
digunakan untuk membasuh badan para penngikuit Pangeran Diponegoro itu disebut
dengan sendang Kuwanen atau sendang keberanian.
Namun apa yang terjadi masa sekarang iuni? Markas
Besar Komandi Jawa atau MBKD yang diugukai Kolonel Abdul Haris Nasution yang
kemudian menjadi Jendral Berar Abdulharis Nasution (Alm) nampak tidak
memperoleh perhatian semestinya sebagai bangunan bersejarah terutama rumah
Kepala Desa waktu itu yang digunakan sebagai kantor Markas Besar Komando Jawa Madura bahkan sudah hancur
tinggal pui9ng puing belaka dimana di halaman rumah itu masih megah berdiri
tugu Monumen MBKD.
Camat Manisrenggo Gandung Wahyudi menyatakan
bahwa fihaknya pernah mengajukan proposal untuk membangun kawasan bersejarah
disekitar MBKD itu tetapi sampai saat ini belum ada fihak yang menyetujui
usulan tersebut.
Penulis sebagai generasi
penerus sekarang ini sangat besar berharap agar fihak pemerintah khususnya
pemerintah daerah dapat memberikan perhatian khusus terhadap monumen MBKD
tersebut sehinga dapaty menjadi daerah atau wilayah trujuan wisata sebagai
upaya memberikan pembelajaran kepada genarasi mendatang akan faham terhadap
kemerdekaan bangsa Indonesia itu di raih dengan tetesan keringat dan darah
para pejuang pendahulu Republik ini. Jadi Klaten sebenarnya memiliki catatan
tersendiri terhadap sejarah kemerdekaan negara RI terlebih ketika yogyakarta
sebagai ibu kota Republik di duduki oleh Belanda maka Kabupaten Klaten menjadi
daerah garis belakang para gerilyawan
serta pemerintahan republik ini karena sebagain besar para menterinya mengungsi
di wilayah Kabupaten Klaten misalnya para Menteri berdomisili di wilayah
Kecamatan Cawas berada di desa Tirtomarto seperti kementrian perekonomian dan
Keuangan dimana dahulu mata uang republik iui pernah di cetak di Cawas
sebagaimana diceritakan oleh mnntan Kepala Desa Tirtomarto ketika itu serta
menteri Kehakiman yang menggunakan sebagaian ruangan di Kantor Kecamatan
Prambanan sekarang.
Gambar atas: Monumen MBKD Kepurun
Gambar bawah: Kepurun Pawana Indah yang letaknya secara geografis diselatan MBKD
Kepurun saat ini telah
berubah dan maju meskipun satu desa ketika erupsi merapi Tahun 2010 sempat
terkena serangan awan panas yaitu desa Balerante tetapi sekarang ini pada
umumnya menjadi desa yang cukup sejahtera termasuh di kawasan Kepurun itu telah
berdiri sebuah lembaga pendidikan Mixed Farming milik PT Kepurun Pawana Indah
anak perusahaan PT PLN persero. Kepurun Pawana Indah adalah lembaga diklat
yang melatih para calon pensiunan yang semula hanya calon pensiunan Pegawai
PLN saja, tetaopi sekarang ini telah menjadi lermbaga diklat untuk mendidik
para calon pensiunan pegawai pemerintah pada umumnya. DI Kepurun Pawana Indah
ini para calon pensiun dilatih bagaimana cara bertani, beternak dan memelihara
ikan secara terpadu sehingga selain dapat menambah kesibukan juga dapat
memberikan hasil tambahan ketika berada dalam masa pensiun tersebut. Di lembaga
diklat yang dilengkapi dengan sarana akomodasi atau pengiunapan mampu menampung
lebih dari 30 peserta diklat dengan tenaga instruktur dari PT KPI yang memiliki
kompetensi. Selain itu Kepurun Opawan Indah juga terbuka untuk kalangan
pendidikan baik dari para guru maupun siswa peserta didik untuk dilatih
memiliki kompetensi di sektor mixed farming.
dipost oleh wibowo ari subagio
dipost oleh wibowo ari subagio
Senin, 02 Januari 2012
Penyakit Herpes Zozter
| |||
·
Herpes zoster (nama
lain: shingles atau cacar ular cacar api) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus varicella-zoster.[1] Setelah seseorang menderita cacar air, virus varicella-zoster akan menetap
dalam kondisi dorman (tidak aktif atau laten) pada satu atau lebih ganglia(pusat
saraf) posterior.[2] Apabila
seseorang mengalami penurunan imunitas seluler
maka virustersebut dapat aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga
menimbulkan penyakit herpes zoster.[2] Di
kulit, virus akan
memperbanyak diri (multiplikasi) dan membentuk bintil-bintil kecil berwarna
merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah sekitar kulityang dilalui virus tersebut.[2] Herper
zoster cenderung menyerang orang lanjut usia dan penderita penyakit imunosupresif (sistem imun lemah) seperti
penderita AIDS, leukemia, lupus, danlimfoma.[1]
|
|||
]Epidemologi
Herpes zoster (Di Jawa Tengah dikenal dengan nama penyakit Dompo) ditularkan antarmanusia melalui
kontak langsung, salah satunya adalah transmisi melalui pernapasan sehingga
virus tersebut dapat menjadi epidemik di
antara inang yang rentan. Resiko terjangkit herpes zoster terkait dengan
pertambahan usia. Hal ini berkaitan adanyaimmunosenescence, yaitu
penurunan sistem imun secara
bertahap sebagai bagian dari proses penuaan. Selain itu, hal ini juga terkait
dengan penurunan jumlah sel yang terkait dalam imunitasmelawan virus varicella-zoster pada
usia tertentu. Penderita imunosupresi, seperti pasienHIV/AIDS yang
mengalami penurunan CD4 sel-T, akan berpeluang lebih besar menderita herpes
zoster sebagai bagian dari infeksi oportunistik.[3]
]Gejala
Pada awal terinfeksi virus tersebut,
pasien akan menderita rasa sakit seperti terbakar dan kulit menjadi sensitif
selama beberapa hari hingga satu minggu. Penyebab terjadinya rasa sakit yang
akut tersebut sulit dideteksi apabila ruam (bintil merah pada kulit) belum
muncul. Ruam shingles mulai muncul dari lepuhan (blister) kecil di atas
dasar kulit merah dengan lepuhan lainnya terus muncul dalam 3-5 hari. Lepuhan
atau bintil merah akan timbul mengikuti saraf dari sumsum tulang belakang dan
membentuk pola seperti pita pada area kulit. Penyebaran bintil-bintil tersebut
menyerupai sinar (ray-like) yang disebut pola dermatomal. Bintil akan
muncul di seluruh atau hanya sebagian jalur saraf yang terkait. Biasanya, hanya
satu saraf yang terlibat, namun di beberapa kasus bisa jadi lebih dari satu
saraf ikut terlibat. Bintil atau lepuh akan pecah dan berair, kemudian daerah
sekitarnya akan mengeras dan mulai sembuh. Gejala tersebut akan terjadi dalam
waktu 3-4 minggu. Pada sebagian kecil kasus, ruam tidak muncul
tetapi hanya ada rasa sakit.[4]
]Deteksi
Untuk mendeteksi penyakit herpes zoster, dapat
dilakukan beberapa macam tes, yaitu;
§
Kultur virus
Cairan dari lepuh yang baru pecah dapat diambil
dan dimasukkan ke dalam media virus untuk segera dianalisa di laboratorium
virologi. Apabila waktu pengiriman cukup lama, sampel dapat diletakkan pada es
cair. Pertumbuhan virus varicella-zoster akan memakan waktu 3-14 hari dan uji
ini memiliki tingkat sensitivitas 30-70% dengan spesifitas mencapai 100%.
§
Deteksi antigen
Uji antibodi fluoresens langsung lebih sensitif
bila dibandingkan dengan teknik kultur sel. Sel dari ruam atau lesi diambil
dengan menggunakan scapel (semacam pisau) atau jarum kemudian dioleskan pada
kaca dan diwarnai dengan antibodi monoklonal yang terkonjugasi dengan pewarna
fluoresens. Uji ini akan mendeteksi glikoproten virus.
§
Uji serologi
Uji serologi yang sering digunakan untuk
mendeteksi herpes zoster adalah ELISA.
§
PCR
PCR digunakan untuk mendeteksi DNA virus
varicella-zoster di
dalam cairan tubuh, contohnya cairan serebrospina.[5]
Pengalaman penulis menunggu orang sakit
herpes zoster
di Rumah Sakit ternyata benar benar orang tua yang telah berusia lanjut itu
sangat menderita karena kesakitan, sehingga keluarganya harus sabar dan
berserah diri kepada yang Maha Kuasa. Obat obatan yang diberikan tidak segera bereaksi harus menunggu 3 – 4 hari
obat obat yang diberikan baru bereaksi. Sehingga penderita benar benar sangat
kesakitan meskipun obat sebenarnya sudah diberikan. Mengapa hal ini saya tulis
di blog ini, setidaknya perlu ada penyuluhan kepada masyarakat luas mengingat
penyakit Herpes zoster ini sangat berbahaya bagi penderita terutama yang telah ber usia lanjut atau
siapapun yang menderita, karena di tengah masyarakat masih kuat beredar
kepercayaan bahwa herpes itu hanya dapat di sembuhkan dengan cara menyemburkan
sesuatu ke arah luka yang di timbulkan olegh infeksi virus tersebut. Pada hal
ini sangat tidak nalar karena virus tidak dapat dilawan dengan cara disembur
dengan larutan gula jkelapa, tetapi harus dilawan dengan cara medis dengan
pemberian zat anti virus. Jadi sebenarnya munculntya kepercayaan itu masih
menandakan belum cukupnya penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
Dikutip dari sumber Wikipedia Indonesia dan pengalaman pribadi penulis.
Di posting oleh wibowo ari subagio
Langganan:
Postingan (Atom)