Senin, 02 Januari 2012

Penyakit Herpes Zozter









·                                 Herpes zoster (nama lain: shingles atau cacar ular cacar api) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster.[1] Setelah seseorang menderita cacar air, virus varicella-zoster akan menetap dalam kondisi dorman (tidak aktif atau laten) pada satu atau lebih ganglia(pusat saraf) posterior.[2] Apabila seseorang mengalami penurunan imunitas seluler maka virustersebut dapat aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga menimbulkan penyakit herpes zoster.[2] Di kulit, virus akan memperbanyak diri (multiplikasi) dan membentuk bintil-bintil kecil berwarna merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah sekitar kulityang dilalui virus tersebut.[2] Herper zoster cenderung menyerang orang lanjut usia dan penderita penyakit imunosupresif (sistem imun lemah) seperti penderita AIDS, leukemia, lupus, danlimfoma.[1]

]Epidemologi

Herpes zoster (Di Jawa Tengah dikenal dengan nama penyakit Dompo) ditularkan antarmanusia melalui kontak langsung, salah satunya adalah transmisi melalui pernapasan sehingga virus tersebut dapat menjadi epidemik di antara inang yang rentan. Resiko terjangkit herpes zoster terkait dengan pertambahan usia. Hal ini berkaitan adanyaimmunosenescence, yaitu penurunan sistem imun secara bertahap sebagai bagian dari proses penuaan. Selain itu, hal ini juga terkait dengan penurunan jumlah sel yang terkait dalam imunitasmelawan virus varicella-zoster pada usia tertentu. Penderita imunosupresi, seperti pasienHIV/AIDS yang mengalami penurunan CD4 sel-T, akan berpeluang lebih besar menderita herpes zoster sebagai bagian dari infeksi oportunistik.[3]

]Gejala

Pada awal terinfeksi virus tersebut, pasien akan menderita rasa sakit seperti terbakar dan kulit menjadi sensitif selama beberapa hari hingga satu minggu. Penyebab terjadinya rasa sakit yang akut tersebut sulit dideteksi apabila ruam (bintil merah pada kulit) belum muncul. Ruam shingles mulai muncul dari lepuhan (blister) kecil di atas dasar kulit merah dengan lepuhan lainnya terus muncul dalam 3-5 hari. Lepuhan atau bintil merah akan timbul mengikuti saraf dari sumsum tulang belakang dan membentuk pola seperti pita pada area kulit. Penyebaran bintil-bintil tersebut menyerupai sinar (ray-like) yang disebut pola dermatomal. Bintil akan muncul di seluruh atau hanya sebagian jalur saraf yang terkait. Biasanya, hanya satu saraf yang terlibat, namun di beberapa kasus bisa jadi lebih dari satu saraf ikut terlibat. Bintil atau lepuh akan pecah dan berair, kemudian daerah sekitarnya akan mengeras dan mulai sembuh. Gejala tersebut akan terjadi dalam waktu  3-4 minggu. Pada sebagian kecil kasus, ruam tidak muncul tetapi hanya ada rasa sakit.[4]
]Deteksi
Untuk mendeteksi penyakit herpes zoster, dapat dilakukan beberapa macam tes, yaitu;
§                     Kultur virus
Cairan dari lepuh yang baru pecah dapat diambil dan dimasukkan ke dalam media virus untuk segera dianalisa di laboratorium virologi. Apabila waktu pengiriman cukup lama, sampel dapat diletakkan pada es cair. Pertumbuhan virus varicella-zoster akan memakan waktu 3-14 hari dan uji ini memiliki tingkat sensitivitas 30-70% dengan spesifitas mencapai 100%.
§                     Deteksi antigen
Uji antibodi fluoresens langsung lebih sensitif bila dibandingkan dengan teknik kultur sel. Sel dari ruam atau lesi diambil dengan menggunakan scapel (semacam pisau) atau jarum kemudian dioleskan pada kaca dan diwarnai dengan antibodi monoklonal yang terkonjugasi dengan pewarna fluoresens. Uji ini akan mendeteksi glikoproten virus.
§                     Uji serologi
Uji serologi yang sering digunakan untuk mendeteksi herpes zoster adalah ELISA.
§                     PCR
PCR digunakan untuk mendeteksi DNA virus varicella-zoster di dalam cairan tubuh, contohnya cairan serebrospina.[5]
Pengalaman penulis menunggu orang sakit herpes zoster di Rumah Sakit ternyata benar benar orang tua yang telah berusia lanjut itu sangat menderita karena kesakitan, sehingga keluarganya harus sabar dan berserah diri kepada yang  Maha Kuasa.  Obat obatan yang diberikan tidak segera bereaksi harus menunggu 3 – 4 hari obat obat yang diberikan baru bereaksi. Sehingga penderita benar benar sangat kesakitan meskipun obat sebenarnya sudah diberikan. Mengapa hal ini saya tulis di blog ini, setidaknya perlu ada penyuluhan kepada masyarakat luas mengingat penyakit Herpes zoster ini sangat berbahaya bagi penderita terutama yang telah ber usia lanjut atau siapapun yang menderita, karena di tengah masyarakat masih kuat beredar kepercayaan bahwa herpes itu hanya dapat di sembuhkan dengan cara menyemburkan sesuatu ke arah luka yang di timbulkan olegh infeksi virus tersebut. Pada hal ini sangat tidak nalar karena virus tidak dapat dilawan dengan cara disembur dengan larutan gula jkelapa, tetapi harus dilawan dengan cara medis dengan pemberian zat anti virus. Jadi sebenarnya munculntya kepercayaan itu masih menandakan belum cukupnya penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
Dikutip dari sumber Wikipedia Indonesia dan pengalaman pribadi penulis.
Di posting oleh wibowo ari subagio


Tidak ada komentar:

Posting Komentar