Sekarang ini jumlah orang yang
menderita sakit terus meningkat, seolah-olah praktik dokter, klinik pengobatan
serta rumah sakit yang tersedia, selalu saja dipenuhi oleh orang yang ingin
mendapat pertolongan karena merasa sakit
sampai yang kesakitan. Meski telah
diimbangi oleh kemajuan ilmu pengobatan dan obat-obatan, mengapa hal itu masih
saja terjadi, perlu dirunut apakah
manusia sekarang hidup semau-maunya sendiri tidak menurut hukum alam ?
Secara umum manusia telah
mengetahui ilmu hayat dan ilmu kesehatan, dimana penyakit bawaan diturunkan
oleh moyangnya dan penyakit menular disebabkan oleh bakteri dan virus, serta
penyakit lainnya disebabkan olah factor situasional. Disisi lain karena
keserakahannya menjadi lengah atau tidak menyadari bahwa yang menyebabkan
timbulnya penyekit karena lingkungan hidupnya, kebiasaan hidupnya dan pola
makannya, dengan menjadikan tubuhnya menjadi sarang penyakit dari bakteri dan virus. Perkembangan
ilmu kedokteran modern didasari pemikiran untuk mengobati penyakit dan atau
menyembuhkan penderita. Disisi lain ilmu pengobatan yang benar didasari
pemikiran untuk menjaga kesehatan atau jangan sampai menderita sakit.
Sekarang sudah waktunya merubah lingkungan hidup, kebiasaan hidup dan
pola hidup masing-masing menjadi yang lebih sehat, serta perubahan pemikiran
untuk menjalani hidup alami tanpa menderita sakit. Perlu adanya penelusuran
bagaimana sebaiknya nenjaga tubuh tetap sehat dan bugar.
Para ilmuwan telah membagi
menurut makannannya, binatang bertulang belakang menjadi tiga kelompok besar yaitu kelompok pemakan daging, kelompok
pemakan rumput dan daun-daunan serta kelompok pemakan biji-bijian dan
buah-buahan. Suatu pertanyaan dikelompok mana manusia paling cocok berada ?
Kelompok pemakan daging adalah
binatang buas, seperti harimau, singa, kucing, serigala, anjing dan
lain-lainnya, dengan karakteristik system pencernaannya pendek dan sederhana (
dengan panjang usus tiga kali tubuh ), bergigi tajam tidak bergeraham, kelenjar
ludah kecil dan bersifat asam, berkuku tajam, kulit tidak berpori-pori,
berkeringat melalui lidah.
Kelompok pemakan rumput dan
daun-daunan, termasuk didalamnya sapi, kerbau, kuda, sebra, jerapah, domba,
gajah, dan laini-lainnya, binatang ini hidup dengan memakan rumput, perdu dan
daun-daunan, dan tumbuh-tumbuhan yang berserat kasar dalam jumlah banyak. Alat
penecernakannya dimulai dari mulut dengan gigi depan tidak tajam dan
bergeraham, pada saat menguyah kelenjar ludah mengeluarkan ludah bersifat
alkali, system percernakan 10 kali panjang tubuh, berkuku tidak tajam, berkeringat
melalui pori-pori kulit.
Kelompok pemakan biji-bijian dan
buah-buahan, binatang ini semula berkaki empat yang kemudian berevolusi menjadi
berkaki dua yaitu gorilla dan sejenisnya, yang dekat sekali dengan moyangnya
nenek moyang manusia, dengan ciri-ciri gigi depan tidak tajam dan bergeraham,
kelenjar ludah berkembang sempurna untuk pencernaan awal dan bersifat alkali,
panjang pencernakan dua belas kali tubuh, tidak berkuku tajam, berkeringat
melalui pori-pori kulit.
Moyangnya nenek moyang ini pada
zaman es akhir lebih kurang 1,5 s/d 1 juta tahun yang lalu, mengalami kesulitan
dalam mendapatkan makanan biji-bijian dan buah-buahan, mereka dalam
mempertahankan hidupnya terpaksa makan daun-daunan dan daging binatang, mungkin
karena kebiasaan atau rasa nikmat, maka makanan dimaksud dilanjutkan sampai
sekarang.
Manusia jelas sekali bukan pemakan daging, bila dilihat dari segi fisiologi
- anatomi dansistem pencer- nakannya, serta insting dasarnya bukan
sebagai pemakan daging, Dan sepanjang yang penulis ketahui pada saat makan
daging tidak seperti binatang waktu
makan daging, tetapi dengan membakarnya lebih dahulu, merebus, menggoreng dengan
menyembunyikan bentuk asli daging dengan
bumbu-bumbu sehingga bentuk dan aroma asli daging tidak terlihat.
Gigi sebagai cermin jenis makanan
apa yang dimakan oleh setiap spesies. Gigi pemakan daging semua tajam dan
runcing berguna untuk mencabik-cabik daging, sebaliknya pemakan rumput, daun
dan biji- bijian memiliki gigi depan berbentuk kotak dan tidak runcing, cocok
untuk menggigit tumbuh-tumbuhan dan biji-bijian.
Manusia
memiliki 32 gigi, dengan pembagian dua pasang gigi seri atas bawah, satu pasang
taring atas bawah, serta lima pasang gerahan atas bawah. Dengan susunan gigi
tersebut perbandingannya menjadi satu
taring untuk mencabik daging dan tujuh gigi untuk menguyah makanan nabati, bila
dihitung muncul rasio makanan yang ideal bagi manusia berupa 12,50% jenis makanan hewanni dan
87,50% jenis makanan nabati. Bercernin dari gigi terjawablah manusia sebagai
maklhuk pamakan segala dengan perbandingan proporsionalnya seperti tersebut
diatas.
Dalam pelajaran ilmu hayat
sewaktu SR / SD dahulu selalu diingatkan
kalau menguyah makanan minimal sebanyak 32 kali, dan untuk makanan yang
keras dikunyah lebih banyak lagi, belum lama ini baru penulis sadari bahwa
menguyah lebih dari 32 kali suatu hal yang benar dan baik, karena pada saat
menguyah secara otomatis keluar ludah yang bersifat alkali dan mangandung
enzyme pthyalin untuk pencernakan awal dan supaya makanan menjadi halus sebelum
ditelan. Mulai saat dikunyah dan
seterusnya selalu disertai oleh enzyme-enzym yang diper- lukan sesuai fungsi
masing-masing enzyme, yang menurut para akhli ada sekitar 5000 jenis enzyme
yang bekerja dalam tubuh, yang dibagi dua kategori yaitu enzyme yang dibuat
dalam tubuh dan enzyme yang diperoleh dari luar tubuh dari makanan yang
dimakan. Perlu diigat ada sekitar 3000 jenis enzyme yang dibuat oleh
bakteri-bakteri usus untuk menjadikan makanan yang dimakan bermanfaat untuk
tubuh. Untuk menjadikan alat kelengkapan pencernakan selalu konduksif bagi
bakteri pembuat enzyme aktif, perlu selalu dijaga bahan-bahan makanan yang
dimakan dalam porsi yang proporsional dan utamanya bahan-bahan nabati
segar,sehat, bersih yang masih mengandung banyak enzyme dan vitamin.
Perlu perhatian atas makanan yang
dimakan dari bahan nabati alami, serta
proses pengolahannya harus bersih
dan sehat, sesuai sifat enzyme dan
vitamin yang dikandung ( tidak direbus lama atau sampai mendidih ) karena
kebanyakan enzyme dan vitamin rusak pada suhu 80 derajat. Namun apabila
pengolahannya kurang bersih dan baik akan mengganggu metabolisme tubuh dan akan
menimbulkan berbagai gangguan dan penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau
virus, serta penyakit dari dalam tubuh sendiri, misalnya mulas, diare, pegal linu,
asam urat, kolesterol, lever, diabetes,ginjal dan lain-lain.
Rangkaian organ tubuh yang
melaksanakan fungsi pencernakan ( kecuali mulut ) mempunyai irama biologi
dengan jam kerja yang tetap dan sistematis yang dibagi dalam tiga siklus dalam
24 jam per hari. Meskipun pada saat-saat tertentu tetap berkerja aktif diluar
jam dimaksud, tetapi tidak seaktif irama biologisnya, dan bila aktivitas salah
satu siklus ada hambatan (misal harus aktif diluar jam siklus ) akan menghambat
proses siklus berikutnya. Adapun jam
aktif ketiga siklus yang terjadi dalam tubuh adalah sebagai berikut:
1.SIKLUS PENCERNAKAN terjadi antara pukul
12.00 s/d 20.00, kisaran waktu
tersebut saat tepat untuk makan makanan padat atau berat. Menjelang tidur malam lambung tidak boleh penuh
dengan makanan, utama nya makanan padat atau berat. Disarankan dua s/d tiga jam
sudah tidak makan dan minum satu jam sebelum berangkat tidur.
2.SIKLUS PENYERAPAN terjadi antara
pukul 20.00 s/d 04.00, ketika tidur atau otak dalam istirahat
total yang bila diukur mencapai
gelombang alpha, pada saat ini organ tubuh yang berfungsa menyerap dan
ngedarkan vitamin dan sari-sari makanan bekerja lebih aktif. Kurang tidur atau tidak tidur atau sudah larut malam
masih makan makanan padat atau berat akan mengganggu aktivitas siklus
penyerapan dan memboroskan energi ( biasanya pagi harinya terasa loyo ).
3. SIKLUS PEMBUANGAN terjadi pada pukul
04.00 s/d 12.00, pada antara
waktu tersebut secara intensif tubuh mulai melakukan pembuangan dari sisa-sisa makanan yang tidak terserap
dan juga sisa-sisa proses kimiawi, saat ini paling banyak diperlukan energi.
Selama siklus pembuangan ini sebaikya
tidak makan makanan yang padat atau berat , karena akan memboroskan energi dan
memperlambat proses penyerapan dan
pencernakan yang berpengaruh pada proses pembuangan.
Suatu hal yang perlu mendapat perhatian dan atau dicoba misalnya dalam
proses siklus pembuangan belum buang air
besar, meskipun proses pembuangan sudah terjadi melalui keluarnya keringat dan
air seni karena kegiatan rutin pekerjaan dan olah raga, sebaiknya tidak makan
makanan padat tetapi makan buah-buahan, yang akan bisa merangsang lebih aktif
lagi proses pembuangan. Apabila ketiga siklus tersebut diatas prosesnya tepat
waktu akan terasa tubuh ini lebih sehat dan bugar.
Menjaga saluran pencernakan dalam
siklus irama biologisnya, akan menghasilkan enzyme dan vitamin yang diperlukan
oleh semua organ tubuh ,yang menjadikan tersedianya energi tubuh yang cukup
untuk menopang aktivitas harian dan
nejaga tubuh tetap sehat dan bugar, yang merupakan jalan pintas dalam upaya
meningkatkan hidup sehat menurut hukum alam.
Pustaka : 1. Ali Iskandar, 2006,
Mengatasi gangguan pada pencernakan denha ramuan tradisional, Tangerang, Pt. Agro Media
Pustaka. 2. D’Hiru, 2007, Iridologi
mendeteksi penyakit hanya dengan mengintip mata, Jakarta, Pt. Gramedia Pustaka
Utama. 3. Shinya Hiromi, MD. 2010,
TheMiracle of Enzyme self healing program meningkatkan daya tahan
tubuth memicu regenerasi sel, Bandung, Penerbit Qanita.
Disajikan dalam diskusi Paguyuban Oncek-oncek Kawruh Sapolo, oleh Gatot
Lelono.